Ketua Umum Gemantara Raya, Diansyah Putra Gumay, SE, S.Kom, MM mengatakan, rekomendasi asesmen bagi para pengguna narkoba dipandang perlu bagi korban penyalahgunaan narkotika. Namun sayang, dalam kenyataan, masih banyak para penyidik di kepolisian yang sering mengabaikan tentang asesmen dan rehabilitasi bagi korban. “Akibatnya penjara penuh dengan para pelaku narkoba, baik bandar, pengedar, dan pengguna numpuk di lapas,” kata Gumay kepada BN di kediamannya, Rabu (6/11/19).
Asesmen, rehabilitasi dan bahaya narkoba perlu disosialisasikan dalam setiap penyuluhan-penyuluhan narkoba, terutama kepada anak-anak muda yang sekarang banyak dijadikan target oleh para Bandar. “Seharusnya yang jadi korban narkoba itu dibantu. Khusus anak-anak muda, mereka harus punya kegiatan positif agar jauh dari narkoba,” kata Gumay.
Yang lebih utama lagi, kata Budayawan Lembaga Adat Tatar Sunda ini, dimulai dari pendidikan di rumah. Orang tua harus peka, tahu dengan siapa anak-anaknya berteman. “Dengan siapa saja mereka bergaul, sebagai orangtua kita harus kontrol anak-anak, karena narkoba bisa menyerang siapa saja, terutama mereka yang jauh dari kasih sayang orang tua,” jelasnya mengingatkan.
Selain itu tanamkan nilai-nilai agama, apapun agamanya setiap anak harus dididik tentang agama. Bangun otak dan jiwa bisnisnya untuk memiliki kesibukan, seperti ekonomi kreatif, mengikuti berbagai diklat seperti IT, Kewirausahaan atau Jurnalistik.
“Tentunya kegiatan yang berbau positif dan menjauhkan mereka dari pengaruh narkoba. Karena semua dimulai dari pergaulan. Pergaulan yang tak baik sudah pasti tak jauh dari urusan narkoba,” kata Direktur Eksekutif Puskominfo Indonesia ini mengakhiri. ED – BOGOR